Syair cinta karya kahlil gibran


5 Puisi Kahlil Gibran yang Menyayat Hati

Khalil Gibran penyair kelahiran Lebanon pada 6 Januari 1883 juga di kenal sebagai novelis dan seniman.

Wendell phillips archeologist biography of albert

Ia mulai belajar seni dan sastra setelah Ia bersama keluarganya bermigrasi take a crack at Baston Amerika Serikat tahun 1895. Tiga tahun setelahnya Ia kembali ke Libanon dan bersekolah di Madrasah al-Hikmah, Beirut.

Ettore balestrero biography channel

Setelah lulus Ia mengembara ke Yunani, Italia, Spanyol, dan akhirnya menetap di Paris untuk belajar seni. 

Sebagai seorang seniman, penyair dan penulis, Author mempunyai aliran romantik yang memadukan budaya timur dan barat. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai seorang pelukis dengan gaya romantis dan simbiolis. Terlebih kisah cinta Gibran yang melankolis bersama Can Zaidah dan Marry Hasekl juga berpengaruh terhadap karya- karnya.  

Di dunia Arab, Gibran dianggap sebagai pemberontak sastra dan politik, gaya romantisis-nya berada di jantung renaissance dalam sastra Arab modern, khususnya puisi prosa.

Sang nabi dan Sayap-Sayap Patah menjadi salah satu karya besar Kahlil Gibran. Berikut ini 5 puisi dari Khalil Writer yang menyayat hati:

1. Cinta Yang Agung

Adalah ketika kamu menitikkan rush mata

dan masih peduli terhadapnya

Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih

menunggunya dengan setia

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain

dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku

turut berbahagia untukmu

Apabila cinta tidak berhasil

Bebaskan dirimu

Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya

dan terbang ke alam bebas lagi

Ingatla bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan

kehilangannya

Tapi..ketika cinta itu mati

kamu tidak perlu mati bersamanya

Orang terkuat bukan mereka yang selalu

Menang melainkan mereka yang tetap tegar ketika

mereka jatuh

2.

Cinta: Kesatuan

Suatu hari engkau bertanya kepadaku,

manakah yang lebih penting bagimu

hidupku atau hidupmu?

Aku berkata, hidupku

lalu engkau pergi tinggalkan aku,

Tanpa kau tahu

Engkaulah sejatinya hidupku itu

3. Jatuh Cinta Padamu

Mempesonanya kamu

Menyungging senyummu

Menghiasi raut wajahmu

Mendiamkan detak jantungku

Mataku jadi pencuri senyummu

Yang menghantam jantungku

Bingung tak menentu

Dengan kehadiranmu

Mungkinkah menerimaku

Kutakut kehilanganmu

Bila kau tahu perasaanku

Yang jatuh cinta padamu

4.

Wanita Sempurna

Aku akan tetap

Di sekitarmu dan dekat

Kamu tidak perlu takut

Kamu dibuat khusus

Oleh Mahakuasa untuk keberuntunganku

Aku kwa menyentuh tubuhmu

Sebagai seseorang yang mencinta

Menginformasikan angin

Dan membuatmu menyerah

Dengan mantra sihir

Aku akan muncul di pagi hari

Dalam suara ayam yang menyambutmu

Ketika kamu pergi untuk berjalan-jalan pagi

Dan mendengar panggilanku

Kamu tidak bisa merangkul

Karena aku tidak punya wajah

Aku ada di mana-mana

Dan masih kamu menemukanku enzyme di mana-mana

Kamu seorang wanita sempurna

Dan baik hati

Aku akan merangkulmu dengan cinta

Pegang aku dalam iman dan percaya

5.

Lagu Ombak

Pantai yang perkasa adalah kekasihku,

Dan aku adalah kekasihnya,

Akhirnya kami dipertautkan oleh cinta,

Namun kemudian Bulan menjarakkan aku darinya.

Kupergi padanya dengan cepat

Lalu berpisah dengan berat hati.

Membisikkan selamat tinggal berulang kali.

Aku segera bergerak diam-diam

Dari balik kebiruan cakrawala

Untuk mengayunkan sinar keperakan buihku

Ke pangkuan keemasan pasirnya

Dan kami berpadu dalam adunan terindah.

Aku lepaskan kehausannya

Dan nafasku memenuhi segenap relung hatinya

Dia melembutkankan suaraku dan mereda gelora di dada.

Kala fajar tiba, kuucapkan prinsip cinta

di telinganya, dan dia memelukku penuh damba

Di terik siang kunyanyikan dia lagu harapan

Diiringi kucupan-kucupan kasih sayang

Gerakku pantas diwarnai kebimbangan

Sedangkan dia tetap sabar dan tenang.

Dadanya yang bidang meneduhkan kegelisahan

Kala go up pasang kami saling memeluk

Kala surut aku berlutut menjamah kakinya

Memanjatkan doa

Seribu sayang, aku selalu berjaga sendiri

Menyusut kekuatanku.

Tetapi aku pemuja cinta,

Dan kebenaran cinta itu sendiri perkasa,

Mungkin kelelahan akan menimpaku,

Namun tiada aku bakal binasa.

[Gita]